Seni Budaya Jepang – Hampir tepat 150 tahun yang lalu rute kereta api pertama di Jepang dibuka pada 14 Oktober 1872 dan menghubungkan apa yang sekarang disebut Shinbashi ke Yokohama. Sebagai simbol modernisasi, jaringan kereta api Jepang secara bertahap diperluas secara nasional dan akan menjadi salah satu inisiatif infrastruktur publik paling sukses di Jepang.

“Steam Locomotive on the Yokohama Waterfront” (1874) oleh Utagawa Hiroshige III. Museum Kota Kobe | Courtesy Kobe City Museum.
Simak Juga : Sejarah Tradisi Jepang Hanami “Melihat Bunga Sakura Selama Berabad-abad”

Dalam Sejarah Kereta Api Jepang, kereta tidak hanya mengangkut orang tetapi juga membawa ide, mimpi, dan konsep. Lokomotif yang menggetarkan jiwa, rel yang berkilauan di bawah sinar matahari sore, dan hiruk pikuk stasiun kereta api semuanya akan terus menginspirasi karya seni yang menangkap sentimen saat itu.

“A Steam Locomotive Bound for Heaven, from Journeys through Heaven and Hell” (1872) oleh Kawanabe Kyosai | Courtesy Museum Seni Seikado Bunko

Untuk memperingati 150 tahun kereta api di Jepang, Galeri Stasiun Tokyo memulai perjalanan ambisius mereka sendiri: koleksi sekitar 150 item dari seluruh Jepang yang mengabadikan sejarah kereta api.

Dari era pra-kereta api di mana para seniman hanya membayangkan seperti apa kereta api itu, hingga instalasi kereta mainan kontemporer yang melintasi pemandian, koleksinya adalah pemeriksaan yang cermat dari hubungan yang saling terkait antara seni dan kereta api.

Art and Railway –150th Anniversary of Railway in Japan” akan ditampilkan saat ini sampai 9 Januari 2023 mendatang di Tokyo Station Gallery, tiket unutk umum dikenakan biaya sebesar 1400 yen.

“Night Train” (1901) oleh Akamatsu Rinsaku | Courtesy Tokyo University of the Arts
“Paradise Scene No. 8: Shinsekai Park Onsen, A New Way of Bathing” (2007) oleh Paramodel | ©paramodel/photo:yasuhiko hayashi
“Smoke” (1969) oleh Kazuki Yasuo | Courtesy Yamaguchi Prefectural Art Museum
“Shinjuku Station” (1935) oleh Kimura Shohachi. Private collection | spoon-tamago.com
“View of Takanawa Ushimachi beneath a Shrouded Moon” (1879) oleh Kobayashi Kiyochika | Courtesy Machida City Museum of Graphic Arts
“Suruga Bay” (early 1900s) oleh Goseda Yoshimatsu | Courtesy Kasama Nichido Museum of Art

sumber : spoon-tamago.com


 Tulis Artikel

Like it? Share with your friends!

Matsuo Taiki 松尾大輝
Kyary pamyu pamyu fans, Hard gamer, Blogger, And Love Art and Fashion especially about Japan. #StayPositive

0 Comments

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.