Seni Budaya Jepang – Jepang adalah salah satu negara dengan sejarah yang panjang dan kaya. Sejarah Jepang dapat dibagi menjadi beberapa periode, yang masing-masing memiliki karakteristik dan pengaruhnya sendiri. Dua periode yang paling tua dan penting dalam sejarah Jepang adalah periode Jomon dan Yayoi. Periode Jomon dan Yayoi adalah periode di mana masyarakat Jepang mulai terbentuk dan berkembang. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang latar belakang, ciri-ciri, dan perbedaan antara periode Jomon dan Yayoi.

Simak Juga : Sejarah Lambang-Lambang Keluarga Jepang Atau Kamon Yang Wajib Kamu Ketahui

Latar Belakang

Sejarah Jepang Jomon dan Yayoi, Dua Periode Penting yang Membentuk Masyarakat Jepang
akarenga-h.jp

Periode Jomon adalah periode sejarah Jepang yang berlangsung dari sekitar 14.000 SM hingga 300 SM. Nama Jomon berasal dari kata Jepang yang berarti “tali”, yang mengacu pada pola hiasan yang khas pada tembikar yang dibuat oleh orang-orang Jomon. Orang-orang Jomon adalah manusia Zaman Batu yang datang ke Jepang melalui jembatan darat yang menghubungkan Jepang dengan benua Asia selama Zaman Es. Orang-orang Jomon hidup dengan berburu, memancing, dan meramu. Mereka juga mulai bercocok tanam di akhir periode ini.

Periode Yayoi adalah periode sejarah Jepang yang berlangsung dari sekitar 300 SM hingga 250 M. Nama Yayoi berasal dari nama distrik di Tokyo di mana artefak-artefak pertama yang terkait dengan periode ini ditemukan pada tahun 1884. Orang-orang Yayoi adalah orang-orang yang berasal dari Asia daratan, terutama dari Korea dan Cina, yang membawa budaya dan teknologi baru ke Jepang. Orang-orang Yayoi memperkenalkan pertanian padi, pengerjaan logam, sistem klan, dan agama Shinto ke Jepang. Mereka juga mulai membentuk negara-negara kecil yang bersaing satu sama lain.


Ciri-Ciri

Periode Jomon dan Yayoi memiliki ciri-ciri yang berbeda dalam hal budaya, ekonomi, sosial, dan politik. Berikut adalah beberapa ciri-ciri utama dari masing-masing periode:

Sejarah Jepang Jomon dan Yayoi, Dua Periode Penting yang Membentuk Masyarakat Jepang 4
blog.japanwondertravel.com

Periode Jomon

Budaya: Orang-orang Jomon memiliki budaya yang beragam dan kreatif. Mereka membuat tembikar, perhiasan, patung, dan alat musik dari tanah liat, batu, kayu, tulang, dan kerang. Mereka juga membuat lukisan gua, tugu batu, dan kuburan batu. Mereka memiliki kepercayaan animisme, yaitu menganggap bahwa semua benda memiliki roh. Mereka juga melakukan ritual dan upacara untuk menyembah alam dan leluhur.

Ekonomi: Orang-orang Jomon hidup dari hasil berburu, memancing, dan meramu. Mereka juga mengumpulkan kacang, biji, buah, dan umbi-umbian. Mereka menggunakan alat-alat batu dan kayu untuk aktivitas sehari-hari. Mereka juga mulai bercocok tanam di akhir periode ini, terutama di daerah yang subur. Mereka menanam padi, gandum, jelai, dan kacang-kacangan di tempat tidur kering atau rawa.

Sosial: Orang-orang Jomon hidup dalam kelompok-kelompok kecil yang tersebar di seluruh kepulauan Jepang. Mereka tinggal di rumah-rumah yang dibangun di atas tanah dengan lubang pintu dan ditopang oleh pilar. Mereka juga membuat lubang penyimpanan untuk menyimpan makanan dan barang-barang. Mereka memiliki hubungan yang erat dengan alam dan sesama anggota kelompok. Mereka tidak memiliki sistem kelas atau hirarki yang jelas.

Politik: Orang-orang Jomon tidak memiliki organisasi politik yang terpusat atau formal. Mereka tidak memiliki pemimpin atau raja yang berkuasa. Mereka mengatur diri mereka sendiri berdasarkan kesepakatan dan kerjasama. Mereka jarang berperang atau bersengketa dengan kelompok lain. Mereka lebih cenderung berdagang dan berinteraksi secara damai.

Sejarah Jepang Jomon dan Yayoi, Dua Periode Penting yang Membentuk Masyarakat Jepang 6
blog.japanwondertravel.com

Periode Yayoi

Budaya: Orang-orang Yayoi memiliki budaya yang dipengaruhi oleh budaya Asia daratan, terutama Korea dan Cina. Mereka membuat tembikar, perunggu, besi, dan kaca dari bahan-bahan yang diimpor atau diproduksi secara lokal. Mereka juga membuat koin, cermin, lonceng, dan pedang. Mereka memiliki kepercayaan Shinto, yaitu menghormati dewa-dewa alam dan leluhur. Mereka juga melakukan ritual dan upacara untuk meminta berkah dan perlindungan.

Ekonomi: Orang-orang Yayoi hidup dari hasil pertanian padi, yang menjadi sumber makanan utama mereka. Mereka juga menanam sayuran, buah-buahan, dan bunga. Mereka menggunakan alat-alat perunggu dan besi untuk aktivitas sehari-hari. Mereka juga berburu, memancing, dan meramu. Mereka melakukan perdagangan dan pertukaran dengan kelompok lain, baik di dalam maupun di luar Jepang.

Sosial: Orang-orang Yayoi hidup dalam kelompok-kelompok besar yang terdiri dari beberapa ratus hingga ribuan orang. Mereka tinggal di rumah-rumah yang dibangun di atas panggung kayu dan beratap jerami. Mereka juga membuat gudang, sumur, kanal, dan bendungan. Mereka memiliki hubungan yang kompleks dan kompetitif dengan kelompok lain. Mereka memiliki sistem kelas atau hirarki yang berdasarkan pada status keluarga, kekayaan, dan kekuasaan.

Politik: Orang-orang Yayoi memiliki organisasi politik yang terpusat dan formal. Mereka memiliki pemimpin atau raja yang berkuasa. Mereka mengatur diri mereka sendiri berdasarkan sistem klan, yaitu kelompok besar yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki leluhur yang sama. Mereka sering berperang atau bersengketa dengan klan lain. Mereka juga berhubungan dengan negara-negara tetangga, seperti Korea dan Cina.


Sejarah Jepang Jomon dan Yayoi, Dua Periode Penting yang Membentuk Masyarakat Jepang 5
twitter.com/emishi_jp

Perbedaan

Periode Jomon dan Yayoi memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal budaya, ekonomi, sosial, dan politik. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara kedua periode tersebut:

Budaya: Periode Jomon memiliki budaya yang lebih beragam dan kreatif, sedangkan periode Yayoi memiliki budaya yang lebih seragam dan standar. Periode Jomon memiliki budaya yang lebih asli dan unik, sedangkan periode Yayoi memiliki budaya yang lebih dipengaruhi oleh budaya Asia daratan. Periode Jomon memiliki budaya yang lebih berhubungan dengan alam dan roh, sedangkan periode Yayoi memiliki budaya yang lebih berhubungan dengan dewa dan leluhur.

Ekonomi: Periode Jomon memiliki ekonomi yang lebih sederhana dan tradisional, sedangkan periode Yayoi memiliki ekonomi yang lebih maju dan modern. Periode Jomon memiliki ekonomi yang lebih bergantung pada berburu, memancing, dan meramu, sedangkan periode Yayoi memiliki ekonomi yang lebih bergantung pada pertanian padi. Periode Jomon memiliki ekonomi yang lebih mandiri dan lokal, sedangkan periode Yayoi memiliki ekonomi yang lebih terbuka dan global.

Sosial: Periode Jomon memiliki struktur sosial yang lebih egaliter dan harmonis, sedangkan periode Yayoi memiliki struktur sosial yang lebih kompleks dan kompetitif. Periode Jomon memiliki struktur sosial yang tidak memiliki sistem kelas atau hirarki yang jelas, sedangkan periode Yayoi memiliki struktur sosial yang berdasarkan pada status keluarga, kekayaan, dan kekuasaan. Periode Jomon memiliki struktur sosial yang lebih bersifat komunal dan kooperatif, sedangkan periode Yayoi memiliki struktur sosial yang lebih bersifat individualis dan konfliktif.

Politik: Periode Jomon tidak memiliki organisasi politik yang terpusat atau formal, sedangkan periode Yayoi memiliki organisasi politik yang terpusat dan formal. Periode Jomon tidak memiliki pemimpin atau raja yang berkuasa, sedangkan periode Yayoi memiliki pemimpin atau raja yang berkuasa. Periode Jomon tidak memiliki negara atau wilayah yang jelas, sedangkan periode Yayoi memiliki negara atau wilayah yang jelas. Periode Jomon jarang berperang atau bersengketa dengan kelompok lain, sedangkan periode Yayoi sering berperang atau bersengketa dengan kelompok lain.

Simak Juga : 5 Fakta Menarik Tentang Samurai Pada Zaman Kesyogunan Jepang

Dari perbedaan-perbedaan di atas, dapat disimpulkan bahwa periode Jomon dan Yayoi merupakan periode yang sangat berbeda dalam sejarah Jepang. Periode Jomon merupakan periode yang lebih primitif dan alami, sedangkan periode Yayoi merupakan periode yang lebih maju dan beradab. Periode Jomon dan Yayoi juga merupakan periode yang menentukan identitas dan karakteristik masyarakat Jepang hingga saat ini.


 Tulis Artikel

Like it? Share with your friends!

Matsuo Taiki 松尾大輝
Kyary pamyu pamyu fans, Hard gamer, Blogger, And Love Art and Fashion especially about Japan. #StayPositive

0 Comments

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.