Seni Budaya Jepang – Jepang yang memiliki sisi menarik tersembunyi didalamnya ini, membuat orang-orang yang tinggal disana juga tidak sepenuhnya memahami semua Seni Budaya Jepang yang unik bin aneh, coba kamu tanyakan saja festival-festival yang terdapat di sana, pasti tidak semua orang yang dapat menyebut semua Festival Budaya Jepang tersebut.

Simak Juga : 10 Festival Paling Aneh Di Jepang Yang Menawarkan Pengalaman Budaya Teraneh Dan Terunik

Berbicara tentang Festival Budaya Jepang, memang terdapat beberapa festival budaya yang unik, begitu uniknya sampai prang luar negeri mereka pun tidak dapat memahami mengapa festival tersebut dilaksanakan, penasaran apa saja festival tersebut, simak di bawah ini 7 Festival Seni Budaya Jepang Yang Unik Dan Juga Sangat Mengherankan.

theatlantic.com

1. Hadaka Matsuri

Salah satu festival yang paling gila dan luar dari nalar, dimana para pria-pria yang mengikuti ini hanya akan mengenakan satu lembar kain yang menutup kelamin mereka dan berkumpul di malam salju yang dingin menunggu pendeta yang akan datang.

Saat itu pendeta itu tiba dan melemparkan satu batang tongkat yang dilempar, para pria tersebut akan berusaha merebut demi menjadi “Dia Yang Beruntung”. Di siang harinya para pria itu akan meloncat ke kolam es untuk mendapatkan penyucian.

Orang terdahulu percaya telanjang merupakan cara mengusir kekuatan jahat dan kesialan, oleh karena itu mereka pun memilih satu orang “Beruntung” untuk telanjang di keramaian dan menyerap energi-energi negatif itu, lalu mengusirnya untuk membawa jauh kesialan-kesialan yang sudah menempel padanya.

tokyofox.net

2. Kanamara Matsuri

Kanamara Matsuri atau Festival Penis memiliki kisah yang menarik dibalik festival ini, Legenda setempat mengatakan dahulu terdapat setan yang jatuh cinta kepada seorang perempuan, namun perempuan tersebut tidak menyukainya dan menolak si setan, kemudian si setan yang cemburu dengan para pria yang berhasil mendekati perempuan tersebut akhirnya memilih menyembunyikan dirinya dialat kelamin si perempuan dan menggigit penis para pria yang mencoba untuk menidurinya.

Terganggu dengan situasi tersebut, lalu si perempuan meminta tolong kepada seorang pandai besi dengan cara membuatkan alat berbentuk penis yang terbuat dari sebuah besi, penis besi tersebut digunakan si perempuan untuk merontokan gigi si setan.

japantoday.com

3. Shukatsu Festa

Shukatsu festa atau Festival cobalah sebelum kamu mati, ini semua tahu memang suatu hari kita akan mengalami namanya meninggalkan dunia, dan akan kembali ke tanah, dan ternyata untuk orang Jepang, konsep kelahiran dan kematian lebih dari sekedar omongan belaka.

Orang Jepang benar-benar paham akan hal itu dan melahirkan salah satu festival yang erat kaitannya dengan kematian.

Pada dasarnya di shukatsu festa orang-orang yang masih hidup diberikan kesempatan untuk merasakan namanya kematian, dan ada sejumlah peti mati yang dipamerkan dan kamu dapat mencoba berbaring di dalamnya, tidak hanya itu kamu juga bisa mencoba pakaian dan aksesoris untuk mereka yang mati, festival ini pada intinya untuk memberikan gambaran bakal seperti apakah kamu ketika mati.

ohmatsuri.com

4. Warai Matsuri Atau Nyu Matsuri

Terdapat satu dewi yang bernama Niutsuhime no Mikoto yang diketawakan dewa-dewa lain lantaran dirinya ketiduran dan telah untuk menghadiri pertemuan, Dewi tersebut sangat sedih dan akhirnya mengunci diri di kuil Nyu. Masyarakat setempat pun berkumpul dan mencoba meriangkan kembali dewi itu. Caranya dengan tertawa. Benar saja, tertawanya orang-orang menghilangkan kesedihan sang dewi dan akhirnya dia mau keluar dari kuil.

Dari kisah inilah, orang-orang yang bertempat tinggal di Hidakagawa, Wakayama membuat festival tertawa. Di parade tersebut akan muncul sosok bernama Suzu Juri (pembunyi bel) yang memimpin jalannya acara. Saat parade berjalan dan tiba di Kuil Nyu, orang-orang akan berteriak warae yang berarti tertawalah dan di situ semua orang akan tertawa bersama.

redduckpost.com

5. Akutai Matsuri

Kita memang dilarang memaki orang dengan kata-kata kotor, akan tetapi di Jepang terdapat Festival Memaki yaitu Akutai Matsuri, dalam festival tersebut mengharuskan orang-orang untuk saling melontarkan makian berkumpul di Kuil Atago, Ibaraki, ratusan orang akan mencoba menghujatkan makian sebanyak-banyaknya kepada 13 pendeta yang mengenakan kostum tengu.

Festival ini dilatari kisah pada zaman Edo atau kurang lebih 200 tahun yang lalu, masyarakat di Ibaraki kebanyakan bekerja untuk industri garmen. Pekerja juga banyak yang stres dikarenakan akibat tekanan pekerjaannya tersebut hingga sering mengambil libur panjang dari membuat kimono. Lalu pada suatu hari, mereka menemukan cara yang lebih mudah untuk meringankan stresnya mereka tersebut: memaki.

guidable.co

6. Hokkai Heso Matsuri

Kamu pasti pernah melihat tari perut. Di Jepang tarian perut dijadikan sebagai festival yang mana para partisipan akan berlomba melakukan tari perut, di festival yang dikenal oleh masyarakat Jepang dengan sebutan Hokkai Heso Matsuri, perut para penari akan digambarkan objek seperti wajah badut, hewan, dan karakter lainnya.

Festival ini memang tidak setradisional yang kamu pikirkan, Hokkai Heso Matsuri baru diadakan di Hokkaido pada tahun 1969. Pertamanya festival pusar ini hanya untuk bersenang-senang warga lokal, namun menjadi terkenal dan diadakan rutin. Selain itu menunjukan pusar lantaran menampilkan tari perut, penamaan pusar pada festival juga dikarenakan penyelenggarannya yang ada di Furano, kota ini berlokasi di tengah-tengah Hokkaido.

wsj.com

7. Naki Sumo Matsuri

Naki Sumo Matsuri yang diselengarakan setiap April di Kuil Sensoji, Tokyo. Di acara tersebut sejumlah orang tua akan berlomba siapakah yang memiliki bayi dengan tangisan yang paling keras. Bukan sembarangan secara budaya tradisional tangisan bayi di Jepang dipercaya menjauhkan mereka dari setan-setan dan dapat tumbuh sehat serta bahagia.

Di festival tersebut kamu dapat melihat orang tual saling mengadu suara tangisan anaknya, mau tahu bagaimana caranya ? para orang tua tersebut meminjamkan bayinya ke pegulat sumo yang ada disana, lalu para pegulat sumo akan mencoba segala cara untuk membuat sang bayi menangis, dapat dengan cara membangunkan paksa sang bayi lewat suara bising dan lainnya. Bayi yang memiliki tangisan pertama, terkeras, dan terpanjang akan keluar sebagai pemenangnya.

 Tulis Artikel

Like it? Share with your friends!

Kira Nakayama 秋本健太
Currently working at Artforia.

One Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.