Tradisi Budaya Jepang – Zabuton (座 布 団, Hiragana: ざ ぶ と ã‚“, Katakana: ザ ブ ト ン). Zabuton merupakan sebuah bantalan duduk tradisional Jepang yang sangat tipis yang biasanya digunakan diatas lantai tatami tradisional Jepang. Ruang pertandingan sumo rata-rata memang menggunakan sebuah lantai tatami seperti salah satunya di stadium sumo terkenal Ryogoku Kokugikan.

Simak Juga : Pandangan Masyarakat Jepang Terhadap Golongan Darah

Tradisi Unik Melempar Zabuton Saat Pertandingan SumoDi dunia Sumo, ketika seorang pesumo favorit lokal kalah dalam satu pertandingan atau terkena sebuah kasus yang kontroversial, biasanya para penonton akan mengungkapkan kekecewaan mereka dengan melemparkan kursi mereka yang merupakan sebuah Zabuton. Sikap ini memang merupakan bukan sikap yang sopan namun telah menjadi sebuah tradisi yang sangat berarti didalam dunia persumoan Jepang. Penggemar Sumo yang mungkin rata-rata berusia diatas 60 tahun tetapi mereka tetap antusias untuk melakukan tradisi melempar Zabuton ini dengan kompak. Dari kota-kota yang menjamu Sumo Grand Tournaments, Nagoya dan Osaka adalah yang paling mungkin untuk melempar zabuton.

Tradisi unik ini memang sangat sering dipertanyakan oleh para wisatawan asing, tentu meskipun terjadinya sebuah tradisi melempar tersebut pertandingan sumo atau turnamen sumo akan tetap berjalan lancar sesuai sistem yang telah ditetapkan dan para penjaga biasanya akan segera merapihkan bantal-bantal Zabuton yang telah dilemparkan oleh para penonton ke tengah arena. Namun kebiasaan atau tradisi ini memang tidak ditanggap positif oleh beberapa pihak terutama asosiasi olahraga di Jepang dan beberapa upaya telah dilakukan untuk mengurangi adanya kebiasaan penonton dalam melempar Zabuton ini seperti salah satunya adalah dengan mengganti bantalan duduk Zabuton yang lebih berat dan besar sehingga akan sulit untuk diangkat ataupun dilempar.

Tradisi Unik Melempar Zabuton Saat Pertandingan SumoZabuton umumnya digunakan saat duduk di lantai dan bisa juga digunakan saat duduk di kursi. Dalam pengaturan yang lebih santai, zabuton dapat digunakan bersamaan dengan zaisu (座椅 子), sejenis kursi tanpa kaki Jepang, dengan atau tanpa menggunakan kyousoku yang digunakan (脇 息) sebuah sandaran tangan tradisional Jepang. Tentu Zabuton akan sering ditemukan di Jepang terutama di rumah-rumah dan hotel tradisional seperti Ryokan. Sebuah zabuton khas berukuran 50-70 cm (20-30 inci) persegi dan sedikit lebih tebal ketika masih baru dan jarang digunakan.

 Tulis Artikel

Like it? Share with your friends!

Kira Nakayama 秋本健太
Currently working at Artforia.

0 Comments

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.