Berita Lifestyle Jepang – Kehidupan modern di Jepang ternyata tidak semuanya berjalan mulus untuk setiap orang, banyak diantaranya justru tertekan dan bahkan menciptakan sebuah gaya hidup baru yang unik dan tidak biasa. Salah satu fenomena baru yang kini terekspos publik adalah munculnya gaya hidup yang disebut “Cyber-Homeless” di kota-kota besar di Jepang seperti Tokyo dan Osaka.

Menguak Sisi Gelap Kehidupan Cyber-Homeless Di Jepang
image : goboiano.com

Kita memang tahu bila kualitas hidup dan gaji pekerja di Jepang sangatlah tinggi namun semua itu juga membutuhkan tuntutan biaya hidup yang tinggi, oleh karena itu tidak sedikit masyarakat Jepang yang terlihat sangat irit dalam mengatur keuangan mereka meskipun mereka memiliki gaji yang besar sekalipun, hal ini membuat sejumlah orang bahkan rela untuk menjadi penghuni tetap sebuah tempat pelayanan internet cafe atau di Indonesia disebutnya Warnet (Warung Internet).

Simak Juga : 5 Produk Resmi Terbaik Acara Olimpiade 2020 Tokyo Yang Telah Dirilis

Internet Cafe menjadi tempat terbaik untuk bersantai, kamu dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk berselancar di dunia internet, menonton film, membaca cerita atau manga, namun di Jepang mengubah kebiasaan tersebut ke level yang lebih tinggi dimana para pengunjung dapat tidur dan bahkan tinggal disana selama berhari-hari.

Di Jepang layanan internet cafe memang telah ada sejak tahun 1995, dan mulai populer menjadi hotel alternatif dengan biaya yang jauh lebih murah, bisnis ini biasanya tersedia 24 jam sama seperti yang ada di Indonesia. Dengan biaya yang terbilang tidak mahal di Jepang, kamu dapat menikmati internet tanpa batas, mengakses ke website-website manga dan mendapatkan privasi karena tersedia ruangan masing-masing.

Menguak Sisi Gelap Kehidupan Cyber-Homeless Di Jepang
image : jpassport.asia

Saat ini bahkan internet-internet cafe di Jepang tersedia dengan fasilitas vending machine, minuman, air panas untuk membuat ramen instan, dan beberapa bahkan menyediakan kamar mandi. Ini menjadi sebuah pilihan bagus untuk para traveler yang terbatasi soal biaya, karena Jepang merupakan salah satu negara dengan biaya termahal untuk dikunjungi.

Tetapi tidak hanya wisatawan yang menggunakan fasilitas menginap murah ini, para masyarakat lokal telah lebih dulu menggunakannya. Biasanya para pekerja yang ketinggalan kereta terakhir saat pulang kerja, atau orang yang terlalu lelah atau mabuk untuk pulang kerumahnya. Tetapi jauh dari semua itu terdapat orang-orang yang memang benar-benar mempertaruhkan hidupnya disini, mereka disebut “Cyber-Homeless”, karena tidak sanggup dalam membayar biaya apartemen yang cukup mahal di Jepang, terutama di kota-kota besar seperti Tokyo. Mereka juga dihadapi masalah penghasilan yang biasanya tidak memiliki gaji tetap.

Menguak Sisi Gelap Kehidupan Cyber-Homeless Di Jepang
image : pulitzercenter.org

Menurut catatan dan informasi dari Tokyo Metropolitan Government pada awal tahun 2018 lalu, tercatat ada 4000 masyarakat lokal yang menggunakan internet cafe sebagai tempat tinggal mereka. Kebanyakan dari mereka biasanya hanya makan ramen instan dan membersihkan diri di kamar mandi umum, mereka hanya berinteraksi dengan orang lain ketika keluar dari ruangan untuk membeli minuman atau makanan.

Situasi ini menjadi salah satu sisi gelap dari kehidupan metropolitan di Jepang, yang dimana orang tanpa uang terpaksa harus hidup di sebuah tempat yang tidak semestinya menjadi tempat tinggal yaitu sebuah Internet Cafe.

Source : elitereaders

 Tulis Artikel

Like it? Share with your friends!

Kira Nakayama 秋本健太
Currently working at Artforia.

0 Comments

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.