Berita Lifestyle Jepang – Lagi-lagi bencana kebakaran besar melanda negeri Sakura, namun kali ini bukan sebuah gedung atau rumah di pusat perkotaan melainkan sebuah kastil atau istana bersejarah yang ada di Prefektur Okinawa. Kastil Shuri merupakan simbol Okinawa sekaligus merupakan destinasi wisata di kota Naha yang menarik banyak para turis-turis asing maupun lokal. Bencana ini terjadi pagi hari pada tanggal 31 Oktober 2019, namun sumber kebakaran belum dapat dipastikan hingga saat ini.

Kebakaran Besar Menghanguskan Kastil Shuri Di Prefektur Okinawa
image : straitstimes.com

Tidak ada laporan mengenai korban jiwa atas terjadinya kebakaran ini, tetapi pihak kepolisian dan pemadam kebakaran mengatakan ada sekitar 30 penduduk sekitar yang telah dievakuasi, kebakaran yang cukup besar ini akhirnya berhasil diberhentikan pada pukul 1:30 pm siang hari, menurut pernyataan dari pemadam kebakaran setempat. Sekitar 4,800 meter lahan bangunan kastil ini hangus terbakar, luas itu termasuk ruangan utama, utara dan selatan bangunan. Pihak pemadam kebakaran juga mengatakan jika bangunan ini tidak dilengkapi dengan alat penyiram air seperti gedung-gedung besar biasanya.

Simak Juga : Joban-Mono : Ikan Terenak Di Jepang Yang Juga Menjadi Salah Satu Cara Kota Iwaki Untuk Mempromosikan Diri Kepada Dunia Luar

“Ketiga bangunan utama telah terbakar, dan tidak ada yang tersisa,” pernyataan dari Daisuke Furugen, seorang petinggi di departemen Pemadam Kebakaran kota Naha. Upaya pemadaman api ini melibatkan 30 mobil pemadam kebakaran dan sekitar 100 petugas pemadam kebakaran, menurut dugaan sementara pihak pemadam kebakaran jika api berasal dari bangunan utama, karena struktur bangunan dan juga penggunaan bahan lantai tradisional menyebabkan api dapat menyebar dengan cepat ke bangunan di dekatnya. Pusat laporan keamanan juga menyatakan jika laporan kebakaran tersebut datang pada pukul 2.40 pagi setelah alarm kebakaran berbunyi pada pukul 2.30 pagi.

https://youtu.be/2eGJ8wNrhqk

Sejumlah besar stasiun-stasiun berita Jepang menampilkan kastil Shuri dalam keadaan terbakar api besar sebelum matahari terbit, menurut kabar lain yang ada jika sebuah persiapan festival lokal yang akan berlangsung pada hari Minggu tanggal 2 November 2019 mendatang diadakan di kastil tersebut sampai pukul 1 pagi, tepat 1 jam sebelum kobaran api meletus. Tetapi pihak organisasi yang bertanggung jawab dalam persiapan festival lokal tersebut menyatakan mereka sama sekali tidak menggunakan bahan-bahan atau peralatan yang dapat menghasilkan api. Tetapi memang belum ada kepastian lebih resmi tentang semua indikasi-indikasi tersebut.

Kastil ini telah lama menjadi jantung dari Kerajaan Ryukyu yang menguasai kepulauan Okinawa dari tahun 1429 hingga 1879, tetapi sempat hancur dalam pertempuran Okinawa pada Perang Dunia II, kemudian bangunan ini direkontruksi kembali pada tahun 1992 dan reruntuhan kastil telah ditetapkan sebagai salah satu Area Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 2000 silam.

Kebakaran Besar Menghanguskan Kastil Shuri Di Prefektur Okinawa
image : @Kyodo News

Tentu tragedi ini membuat berbagai pihak merasa sedih dan kecewa, meskipun tidak menyebabkan korban jiwa, namun bangunan yang dinilai memiliki sejarah panjang untuk masyarakat Okinawa ini memang memiliki pengaruh penting dalam kehidupan masyarakat lokal, terutama untuk urusan festival-festival tradisional. Walikota kota Naha yaitu Mikiko Shiroma juga mengungkapkan rasa kecewanya kepada para wartawan dengan mengatakan “Kami telah kehilangan simbol kami.”

Kebakaran Besar Menghanguskan Kastil Shuri Di Prefektur Okinawa
image : stripes.com

Dalam catatan sejarah, Kastil ini dibangun dengan menggunakan gaya arsitektur gabungan antara Jepang dan Cina yang memang diwariskan dari karakteristik unik Kerajaan Ryukyu, yang telah lama menjadi pusat transportasi perhubungan antara Cina dan Jepang pada masanya. Jepang memang telah memberlakukan udang-undang tentang Perlindungan Properti Budaya sejak tahun 1950, sejak saat itu beberapa latihan pencegahan kebakaran telah dilakukan di seluruh Jepang setiap tahunnya pada tanggal 26 Januari. Terlepas dari persiapan terebut, tragedi terus terjadi, seperti misalnya kebakaran pada Aula Kuil Kashihara di Prefektur Nara pada tahun 1993, dan Kuil Todaiji pada tahun 1998, hal ini memang membuktikan jika sebuah bencana tidak dapat dipastikan dan dicegah secara sempurna.

Source : Japan Times, KYODO News

 Tulis Artikel

Like it? Share with your friends!

Kira Nakayama 秋本健太
Currently working at Artforia.

0 Comments

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.