artforia.com

Berita Travel Jepang – Ada banyak tempat unik yang mengundang rasa penasaran para pelancong dunia. Sebagian tempat yang sudah terkenal antara lain yaitu Hawaii, Paris Prancis, dan Bali. Namun, tidak hanya tempat tersebut saja yang menarik untuk dikunjungi, melainkan ada banyak pilihan lain yang bisa masuk ke dalam daftar kunjungan wisata. Seperti pulau-pulau yang tidak berpenghuni, wilayah yang masih tradisional dan belum tersentuh teknologi modern, atau perbukitan yang asri.

Baca Juga : Nikmati Susana Tradisional Dalam Wisata Desa Shirakawago

Pada dasarnya, yang dicari oleh kebanyakan orang merupakan tempat yang dapat memberikan kesan mendalam serta pengalaman berbeda. Contohnya Desa Nagoro yang berada di kawasan Shikoku, Jepang. Desa Nagoro ini lumayan viral di internet. Berdasarkan laporan dari situs Unusualplaces.org, Dailymail.co.uk dan beberapa situs lain, desa satu ini terkenal akan ciri khasnya yang berbeda ketimbang tempat kebanyakan. Pasalnya, sebuah desa terpencil yang berlokasi pada Pengunungan Selatan Pulau Shikoku itu ditinggali banyak boneka.

Benar, penduduk desa ini adalah boneka! Mereka seukuran manusia dan terlihat ada di mana-mana. Halte, sekolah, gubuk kecil, rumah-rumah, emperan toko, kursi taman, batu besar dekat danau, mereka berada di Desa Nagoro seolah-olah hidup sungguhan dan beraktivitas selayaknya penduduk biasa. Jadi agak terasa menyeramkan, ya?.

artforia.comAwalnya, Desa Nagoro merupakan sebuah desa yang berlokasi pada Pengunungan Selatan Pulau Shikoku di negeri Sakura Jepang. Desa terpencil, jauh dari sorotan publik bahkan tidak ditemukan dipencarian internet. Memiliki jumlah penduduk sedikit, sekitar ratusan orang saja dan kehidupan yang sangat sederhana, namun keindahan desa sungguh menakjubkan karena letaknya yang strategis berada dibalik pengunungan. Faktor ekonomi akhirnya mendorong sebagian penduduk desa untuk hijrah ke kota dan faktor kelahiran tidak sebanding dengan jumlah orang meninggal mengakibatkan penduduk desa mengalami penurunan drastis dari jumlah warga setempat. Hingga akhirnya diketahui jumlah warga Desa Nagoro berjumlah 37 orang saja, walaupun demikian warga desa ini tetap menjalani kehidupan seperti biasa. Namun semua kisah menyedihkan itu berubah menjadi sesuatu yang luar biasa, berkat salah satu seniman yang kembali ke Desa Nagoro bernama Ayano Tsukimi.

artforia.com

Ayano Tsukimi , seorang wanita paruh baya yang telah berusia 64 tahun ini seakan menjadi penyelamat di desanya. Setelah kembali dari Osaka dengan tujuan merawat keluarga yang sudah tua. Namun ternyata kesedihan bukan hanya terlihat dari kondisi keluarganya, desa kelahirannya pun semakin sepi dan seakan hampir punah. Selama tinggal kembali di desa tersebut, dirinya dirundung masalah akan hewan-hewan liar yang sering merusak tanaman para penduduk. Hingga akhirnya dirinya membuat boneka sawah bertujuan untuk menakut-nakuti hewan tersebut.

Dari setiap boneka sawah yang dibuat dirinya merasakan hal istimewa, seakan-akan para boneka tersebut nyata, hidup dalam desa. Berawal dari hal itu, Ayona mencoba membuat replika keluarga dekatnya yang telah meninggal dari boneka seukuran manusia. Dirinya pun menaruh boneka-boneka tersebut tepat dimana dahulu orang yang telah meninggal itu sering berada. Boneka-boneka tersebutpun menggunakan pakaian-pakaian manusia dikarenakan bentuk dan struktur boneka buatannya tidak jauh beda dari manusia asli, sehingga menjadikan kediamannya nyaman, ramai dan terasa masih seperti dulu bersama orang-orang yang dicintai. Walaupun terlihat sedikit menakutkan namun dirinya tidak mempermasalahkan itu. Kegembiraan itu tidak dirasakan sendiri, semua wargapun ikut merasakannya seakan-akan populasi Desa Nagoro telah bertambah.

Dapatan Tiket dan Hotel Murah Di Jepang !

 Tulis Artikel

Like it? Share with your friends!

Aziz Hakim S

Awalnya tidak mengenal tentang Jepang, karena kebudayaan yang unik, saya jadi mencintainya.

0 Comments

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.