Seni Budaya Jepang – Sebuah hiburan atau komedi memang menjadi salah satu daya tarik besar dalam setiap negara, tentunya Jepang memiliki caranya sendiri sejak dahulu untuk menampilkan sebuah hiburan ataupun komedi. Salah satu yang mungkin jarang diperhatikan oleh masyarakat negara lain tentang hiburan tradisional Jepang adalah Rakugo (落 語) yang memiliki arti “kata-kata yang jatuh”. Dalam hiburan ini seseorang akan bercerita didepan para penonton seorang diri.

Bisa dikatakan prakteknya mirip dengan stand up komedi pada masa modern saat ini. Namun sedikit berbeda dimana dalam Rakugo si pencerita akan duduk dengan cara Seiza. Lalu terdapat sedikit alat peraga seperti kipas kertas (扇子) dan kain kecil (手 拭 tenugui). Setelah semuanya siap si pencerita akan mulai bercerita, perbedaan antara karakternya hanya dibedakan dengan nada suara dan gerakan kepala.

Cara Orang Jepang Kuno Dalam Melakukan Stand Up Komedi

Simak Juga : Fundoshi Sebuah Pakaian Dalam Tradisional Jepang

Cara Orang Jepang Kuno Dalam Melakukan Stand Up KomediMeskipun dengan posisi duduk yang formal, namun dalam komedi rakugo terdapat beberapa gerakan lucu yang biasa dikeluarkan oleh para penceritanya. Menurut catatan yang ada diperkirakan bahwa Rakugo diciptakan sejak abad ke-10 oleh para biksu Buddha yang mencari cara untuk membuat khotbah mereka lebih menarik. Selama berabad-abad pertunjukan telah menjadi sebuah aktivitas penting dalam tradisi dan pada saat ini bentuk-bentuk dari komedi ini sangat bergaya dan bervariasi isinya. Misal salah satu contohnya adalah, semua cerita akan diakhiri dengan cara yang sama dengan gangguan kata-kata yang tiba-tiba. Akhiran cerita seperti ini dikenal dengan sebutan ochi. Penggunaan akhir cerita panjang Rakugo untuk sebuah cerita panjang merupakan contoh estetika dari konsep jo-ha-kyu.

Rakugo awalnya dikenal sebagai karukuchi (軽 口). Sebuah penulisan kanji kuno yang secara khusus untuk mengdeskripsikan pertunjukan ini yang dimulai pada tahun 1787, lalu di tengah periode Meiji (1868-1912) kata-kata rakugo pertama kali mulai digunakan, dan mulai menjadi umum digunakan pada periode Shōwa (1926-1989). Sebenarnya sebelum munculnya rakugo terdapat komedi serupa yang disebut kobanashi (小 噺), sebuah komedi cerita singkat yang selalu berakhir dengan ochi, komedi ini populer antara abad ke-17 dan ke-19 dan pertunjukannya sering terlihat di tempat-tempat publik, atau seperti di jalanan.

Cara Orang Jepang Kuno Dalam Melakukan Stand Up KomediDalam perjalanannya banyak pemain-pemain komedi ini yang berjasa besar membuat Rakugo menjadi populer dikalangan masyarakat Jepang, meskipun beberapa hanya mengulang sebuah cerita-cerita yang sebelumnya pernah diceritakan, namun ada beberapa juga yang sampai menulis cerita baru yang belum pernah diceritakan pada pentas rakugo sebelumnya. Beberaoa toko komedi menjadi terkenal karena pentas rakugo ini seperti misalnya Anrakuan Sakuden dari era Tokugawa tahun 1554-1642 dan juga pada era Edo ada Shikano Buzaemon pada tahun 1649-1699. Untuk saat ini seniman-seniman rakugo yang terkenal seperti Tachibanaya Enzō, Katsura Bunshi, Tachibanaya Takezō, Tatekawa Shinosuke dan Hayashiya Shōzō.

 Tulis Artikel

Like it? Share with your friends!

Kira Nakayama 秋本健太
Currently working at Artforia.

0 Comments

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.