Tradisi Budaya Jepang – Mungkin bagi sebagian besar negara terutama negara-negara bagian barat menyambut hari Tahun Baru adalah hal yang spesial yang biasanya dilakukan semalam suntuk dengan berbagai acara seperti makan-makan, pesta besar di sebuah klub atau semacamnya namun hal tersebut tidak dilakukan oleh masyarakat Jepang, tidak ada pesta malam bagi sebagian besar masyarakat Jepang ketika menyambut tahun baru. Tentu hal tersebut memiliki alasannya yang akan kita bahas kali ini.

Simak Juga : Tradisi Membawa Dewa Yang Disebut Mikoshi

Cara Masyarakat Jepang Menyambut Tahun BaruTelah lama menjadi sebuah tradisi dimana malam Tahun Baru bukan lah pesta malam bagi masyarakat Jepang. Orang Jepang memandang Tahun Baru lebih dari sekedar sebuah pesta, secara tradisi masyarakat Jepang menyambut Tahun Baru sebagai titik awal untuk memulai perjuangan baru pada tahun berikutnya. Selain itu Tahun Baru di Jepang lebih terlihat seperti sebuah liburan keluarga dimana akan terlihat cukup banyak makanan dirumah-rumah mereka dan juga memasang dekorasi Tahun Baru yang memiliki makna simbolis.

Tahun Baru di Jepang terkait dengan sebuah ritual tahunan yang telah dikenal sejak dahulu ritual ini dikenal dengan sebutan Hatsumode yang nantinya akan terlihat barisan panjang orang-orang Jepang yang mendatangi tempat suci kuil-kuil Shinto, sebenarnya tidak banyak yang bisa dilakukan pada Hatsumode. Orang-orang hanya akan membeli mantra dari kuil yang dikenal sebagai omamori dan mereka mengembalikan yang lama untuk membakarnya di perapian kuil tersebut. Pada momen ini juga sangat umum bagi masyarakat Jepang untuk meramal keberuntungan melalui Omikuji. Terdapat cara atau tradisi yang unik yang biasa dilakukan oleh masyarakat Jepang ketika mendapatkan ramalan buruk biasanya mereka akan mengikat kertas ramalan tersebut pada sebuah pohon atau lainnya dan meninggalkannya di area kuil, jangan membawa kertas ramalan buruk pulang bersama anda karena dipercaya akan berdampak buruk.

Cara Masyarakat Jepang Menyambut Tahun BaruPoin utama dari acara Hatsumode adalah mengucapkan doa singkat di kuil setempat. Biasa juga menulis doa di ema (sebuah papan kayu kecil yang difungsikan untuk menulis doa dan ditinggalkan di kuil). Orang Jepang percaya bahwa mimpi pertama Tahun Baru akan menjadi kenyataan. Mereka juga percaya bahwa doa pertama tahun ini memiliki arti penting. Hatsumode dimulai pada tengah malam di Malam Tahun Baru dan berlangsung selama tiga hari pertama bulan Januari. Tingkat partisipasi sangat tinggi, yang berarti bahwa sebagian besar dari 127.220.000 orang di Jepang mengunjungi sebuah kuil dalam 3 hari tersebut. Hari Tahun Baru adalah yang paling sibuk.

Kuil besar di daerah berpenduduk tinggi memiliki jutaan pengunjung untuk acara Hatsumode. Sampai-sampai akan terlihat Polisi yang melakukan kontrol kerumunan di lokasi ini. Seperti contohnya Kuil Meiji di Tokyo yang paling ramai dengan 3,45 juta pengunjung. Secara tradisi kuil-kuil Buddha sebenarnya tidak ada hubungannya dengan acara Hatsumode tetapi tidak jadi masalah bila mengunjunginya. Kuil Sensoji di Tokyo juga merupakan kuil populer yang telah menerima jutaan pengunjung.

Cara Masyarakat Jepang Menyambut Tahun BaruPada kuil-kuil besar di perkotaan orang-orang akan rela menunggu berjam-jam untuk sampai altar doa karena panjangnya antrian. Banyak terlihat penjual makanan serta beberapa pertunjukan di sekitar area Hatsumode. Meskipun banyak makanan biasanya para masyarakat Jepang lebih sibuk dengan cuaca dingin yang memang ketika itu Jepang sedang mengalami musim dingin. Cuaca seperti ini biasanya banyak membuat mood menjadi hilang dan malas untuk mengantri. Di pedesaan, kuil mungkin hanya memiliki beberapa ratus pengunjung untuk Hatsumode. Seperti itulah kira-kira melewati hari Tahun Baru di Jepang semoga anda dapat merasakannya ketika berwisata ke Jepang pada akhir tahun.

 Tulis Artikel

Like it? Share with your friends!

Kira Nakayama 秋本健太
Currently working at Artforia.

0 Comments

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.