Berita Arsitektur Jepang – Arsitektur memang sebuah bidang yang membutuhkan keahlian khusus dan membutuhkan waktu untuk menguasainya, meski terlihat mudah namun mempelajari seni-seni arsitektur cukup membutuhkan waktu dan pemahaman yang tepat, seperti sebuah seni rupa, arsitektur nampak seperti salah satu mata pelajaran yang membutuhkan pelatihan dan studi bertahun-tahun untuk dapat benar-benar mengerti sepenuhnya. Selain itu arsitektur juga memiliki keunikan tersendiri dengan memiliki perbedaan di setiap negara asalnya, dan dipengaruhi dengan kebudayaan sekitar.

Jepang salah satu negara yang memiliki sejarah arsitektur unik dan berbeda dari negara-negara lainnya, selama ratusan tahun Jepang mengalami banyak perubahan gaya arsitektur, mulai dari gaya kuno hingga gaya pertengahan dan modern dipenuhi gedung-gedung pencakar langit pada saat ini. Cukup banyak arsitektur Jepang yang sukses di manca negara dan bahkan mendapatkan penghargaan seperti arsitek Toyo Ito. Apa yang membuat arsitektur Jepang spesial dan unik?, berikut ini Artforia ingin membahasnya kepada para pembaca.

Simak Juga : Jenis Dan Sejarah Arsitektur Jepang Dari Jaman Prasejarah Hingga Modern

Keindahan

Beberapa Alasan Yang Menjadikan Dunia Arsitektur Jepang Berbeda Dari Negara Lain
image : realestate.co.jp

Jepang adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi estetika dalam berbagai bidang, arsitektur adalah salah satunya. Bahkan banyak masyarakat luar terutama para arsitek negara lain yang tidak mengerti dengan aspek-aspek mistis atau desain unik yang dihadirkan dalam bangunan-bangunan Jepang. Namun kenyataannya, estetika arsitektur Jepang memiliki alasan dan masuk akal, seperti misalnya rumah-rumah kuno yang lebih memilih menggunakan kayu dan kertas untuk interiornya daripada dinding kokoh dari bebatuan atau besi, hal ini dikarenakan untuk mengantisipasi bencana gempa bumi yang sering melanda daratan Jepang dan di sisi lain penggunaan kayu dan kertas membuat masyarakat Jepang tetap dekat dengan alam.

Kebudayaan dari Shinto dan Buddhisme juga mempengaruhi dunia arsitektur Jepang sejak lama, terlihat beberapa bangunan Jepang yang memiliki unsur-unsur dari kepercayaan dua agama utama di Jepang tersebut, kebudayaan dalam kepercayaan Shinto misalnya yang meyakini jika roh atau disebut Kami hidup dalam berbagai bidang, sehingga kita sering melihat beberapa pohon atau batu besar yang dihiasi oleh beberapa jimat, yang diyakini jika ada roh suci yang tinggal di pohon atau batu tersebut.

Beberapa Alasan Yang Menjadikan Dunia Arsitektur Jepang Berbeda Dari Negara Lain
image : inhabitat.com

Memasuki era modern kita bisa melihat contoh dari gedung perpustakaan Sendai Mediatheque yang diciptakan oleh Toyo Ito, ini adalah sebuah gedung berbentuk kubus penuh dengan lapisan kaca, yang membuatnya terlihat sangat-sangat transparan dan rapuh, sehingga mungkin kamu akan berpikir bila terjadi bencana gempa bumi bangunan ini akan mudah untuk roboh, namun hingga saat ini Mediatheque tetap kokoh berdiri, Toyo Ito membuat struktur bangunan yang memungkinkan untuk tahan dalam bencana tersebut meski dilapisi kaca. Gedung ini memiliki benda-benda seperti tabung besar yang terlihat seperti pohon yang berfungsi membuat bangunan dapat beradaptasi dan mengikuti gerak gempa bumi dan tetap bertahan.

Ide ini dijelaskan oleh Ito yang mengatakan mendapatkan inspirasinya lewat alam, tidak sedikit arsitektur Jepang yang menggunakan inspirasi-inspirasi dari alam dalam pekerjaan mereka, pemenang penghargaan Pritzker lainnya yaitu Ryue Nishizawa juga menciptakan sebuah rumah yang sangat unik di Tokyo yang diberi nama Garden & House.

Ajaran Buddha Zen Dalam Arsitektur Jepang

Beberapa Alasan Yang Menjadikan Dunia Arsitektur Jepang Berbeda Dari Negara Lain
image : flowtoolz.com

Agama Buddha memiliki peran penting dalam dunia arsitektur Jepang sejak jaman kuno, banyak ajaran-ajaran Buddha, salah satunya adalah “Zen” yang digunakan dalam kesenian arsitektur di Jepang. Bahkan jika kamu bungan seorang pengikut ajaran Buddha Zen kamu masih dapat mudah mengetahui apakah bangunan tersebut menggunakan arsitektur Zen atau tidak, karena konsep dari arsitektur Zen ini sangat sederhana, rapih, dan bahkan kosong. Salah satu desain arstitektur yang terkenal dari pengaruh Buddha Zen adalah taman batu.

Sebagian besar taman batu Jepang diatur agar terlihat seperti air atau ombak, tetapi sebagian besar taman tidak dipenuhi pepohonan dan terlihat datar serta kosong dipenuhi bebatuan. Hal ini menciptakan seni dan suasana unik dengan sendirinya, sehingga tidak sedikit arsitek-arsitek Jepang yang memasukan elemen-elemen ini ke dalam desain arsitektur mereka. Sehingga pada saat ini kamu sering melihat bangunan-bangunan modern yang memiliki unsur-unsur Zen di dalamnya.

Keluar Dari Zona Aman

Kesederhanaan, Kecantikan, dan Naturalisme adalah tiga aspek yang dapat kamu lihat dalam estetika Jepang, namun tidak sedikit masyarakat Jepang atau arsitek Jepang yang keluar dari tiga aspek tersebut dan mencoba mencari hal baru dalam proyek mereka, ini mungkin terlihat ambisius dan sangat beresiko, namun inilah yang membuat dunia arsitektur Jepang terus berkembang dan menciptakan beberapa bangunan unik yang mungkin belum terlihat oleh banyak orang. Salah satu contohnya hadir dari seorang arsitek bernama Arakawa, yang merupakan seorang seniman dan arsitek yang telah berkarir lebih dari 40 tahun. Namun proyek-proyek arsitekturnya selalu tidak biasa, dia membuat beberapa tempat dengan gaya desain yang unik dan penuh warna. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah Yoro Park, Reversible Destiny.

Perbedaan Nilai Properti

Beberapa Alasan Yang Menjadikan Dunia Arsitektur Jepang Berbeda Dari Negara Lain
image : tofugu.com

Mungkin banyak di negara-negara lain termasuk di Indonesia yang di mana sektor bisnis dalam dunia properti seperti perumahan atau apartemen adalah hal yang sangat menjanjikan, tetapi di Jepang hal ini sangatlah berbeda. Di Jepang, rumah sudah seperti mobil, rumah akan mulai berkurang nilainya seiring bertambahnya usia sejak kamu membelinya, hampir tidak ada orang yang membeli rumah “bekas” untuk ditinggali di Jepang, mereka hanya akan membeli tanah saja dan kemudian merobohkan rumah lama tersebut dan membangun yang baru. Setengah dari seluruh rumah di Jepang dihancurkan dalam waktu kurang dari empat puluh tahun, rata-rata bangunan rumah di Jepang mulai kehilangan harganya ketika memasuki umur tiga puluh tahun. Hal ini tentunya sangat bertolak belakang seperti di negara-negara lainnya.

Itulah sebabnya cukup banyak pekerjaan kontruksi di Jepang, dan mengapa banyak perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan promosi-promosi pembangunan tersebut. Dan itu juga menjadi alasan mengapa banyak arsitek-arsitek Jepang yang terkenal dan mudah untuk mendapatkan inspirasi.

Sisi Gelap Dunia Arsitektur Jepang

Beberapa Alasan Yang Menjadikan Dunia Arsitektur Jepang Berbeda Dari Negara Lain
image : bloomberg.com

Meski terlihat begitu unik dan ambisius, dunia arsitektur Jepang juga memiliki sisi gelap atau buruknya seperti arsitektur-arsitektur di negara lainnya. Perbedaan nilai properti yang dijelaskan di atas tentu akan sangat mengerikan bagi masyarakat-masyarakat Jepang dengan status ekonomi menengah atau mengenah kebawah di Jepang, dibandingkan dengan tempat seperti Amerika dan Indonesia, di mana properti rumah tidak akan berkurang harganya, karena di Jepang sebuah rumah bukanlah lagi aset yang berharga dapat menyelamatkan kondisi keuangan, sebagian besar orang di Jepang tidak menaruh banyak uang dan upaya untuk pemeliharaan dan renovasi, sangat sedikit orang-orang Jepang yang menghabiskan akhir pekan mereka di Home Depot untuk membeli barang-barang yang dapat menghiasi rumah mereka. Hasilnya adalah rumah bekas atau usang tidak akan memiliki nilai lagi disini.

Selain itu ada lagi sisi gelapnya, ketika sebuah rumah tidak lagi bisa dijual, karena sudah terlalu tua dan usang serta dibiarkan kosong tidak terawat. Dibutuhkan banyak biaya untuk merobohkan rumah tersebut dan kemudian menjual lahannya. Di atas semua itu, sistem pajak adalah salah satu yang berat di Jepang. Selain itu jika lahan tersebut tidak memiliki bangunan di atasnya, pajaknya enam kali lebih tinggi, sehingga kamu harus berpikir keras-keras untuk dapat menjualnya setelah merobohkan bangunan jika tidak mau membayar pajak yang tinggi.


Itulah beberapa pembahasan mengenai dunia arsitektur Jepang yang mungkin belum banyak pembaca ketahui, semoga bermanfaat dan menjadi bacaan yang menarik serta menghibur.

Source : Tofugu

 Tulis Artikel

Like it? Share with your friends!

Kira Nakayama 秋本健太
Currently working at Artforia.

0 Comments

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.