Dunia Hobi Jepang – Setiap negara memiliki mainan tradisional yang menemani indahnya masa-masa kecil anak-anak di masyarakat negara tersebut, tentunya Jepang sebagai negara yang memiliki kesenian tradisional yang tinggi memiliki cukup banyak mainan-mainan tradisional yang unik dan berciri khas. Misalnya seperti Indonesia dengan mainan Congklaknya, di Jepang anak-anaknya juga memiliki banyak mainan-mainan tradisional yang menemani masa kecil mereka, berikut ini adalah 7 mainan tradisional negara Jepang.

Simak Juga : Maki Oyama Musisi Jepang Dengan Genre Acoustic Metal

 

Tako

7 Mainan Klasik Masyarakat Jepang
image : sagami-oodako.com

Tako adalah layang-layang model lama yang dibuat secara tradisional dengan kertas buatan Jepang dan batang bambu. Meskipun layang-layang Jepang telah hadir sejak periode Nara (649-794 M), namun mulai terkenal dan populernya karena desain baru sejak periode Edo. Masing-masing prefektur di Jepang memiliki desain layang-layang yang unik, seperti misalnya layang-layang Tokyo yang berbentuk persegi panjang dan dicat dengan gaya cetak balok kayu, sementara Nagasaki dikenal dengan layang-layang pejuang berliannya. Nagoya memiliki layang-layang berbentuk serangga seperti horseflies, cicadas, dan lebah, masing-masing dilengkapi dengan hummer yang dapat berdengung ketika tertiup angin. Sedangkan kota Hamamatsu membuat layang-layang heksagonal yang digunakan dalam festival layang-layang pada hari Boys’s Day yang jatuh pada tanggal 5 Mei. Dalam festival layang-layang tersebut setiap tim akan berkompetisi untuk tetap bertahan di udara dengan memotong benang layang-layang tim lainnya.

Menko

7 Mainan Klasik Masyarakat Jepang
image : wikimedia.org

Menko adalah salah satu dari beberapa permainan tradisional Jepang yang menggunakan sebuah kartu melingkar atau persegi panjang. Kartunya memiliki gambar di satu sisi yang mencerminkan tren populer pada masa tersebut. Oleh karena itu kartu-kartu ini pada periode Edo dan Meiji bergambar Ninja dan Samurai karena sosok ninja dan samurai sangat populer kala itu, sedangkan sekarang biasanya digambarkan dengan tokoh-tokoh anime, manga atau koleksi kartu pemain baseball Jepang. Menko dimainkan di lantai datar dengan minimal dua orang pemain. Setelah satu pemain meletakkan kartu menghadap ke bawah, yang lain mencoba membaliknya dengan melempar kartu lain di atasnya. Pemain yang membalikkan kartu pesaing mereka dapat menyimpan kartu itu. Pada akhirnya, orang yang paling banyak memiliki kartu menang, jika dilihat ini seperti fenomena permainan adu kartu anak-anak di Indonesia.

Taketombo

7 Mainan Klasik Masyarakat Jepang
image : i-tsu-tsu.co.jp

Memang cukup banyak mainan tradisional Jepang yang diciptakan sendiri oleh masyarakat Jepang, tetapi bukan mustahil bila ada beberapa mainan yang berasal dari negara lain dan populer di Jepang selama bertahun-tahun. Salah satunya adalah mainan Taketombo, atau bisa juga dibilang “baling-baling bambu” atau “capung bambu”, mainan ini sebenarnya berasal dari Cina abad ke-4. Mainan ini terdiri dari tongkat yang dilengkapi dengan sebuah baling-baling diatasnya. Para anak-anak biasanya akan memutar tongkat atau menggulung tongkat dengan cepat sehingga Taketombo akan terbang ke atas karena adanya baling-baling yang berputar.

Daruma Otoshi

7 Mainan Klasik Masyarakat Jepang
image : pinterest.com

Daruma Otoshi atau artinya adalah “Sang Buddha Jatuh”, adalah salah satu dari banyak mainan tradisional Jepang yang terbuat dari kayu, dalam konsep mainan ini adalah Daruma yang didasarkan pada wujud Bodhidharma, pendiri agama Buddha Zen. Bentuk mainan ini adalah boneka Daruma yang silinder dengan lima potongan bertumpuk terpisah dengan warna yang berbeda, bagian yang berbentuk kepala ditempatkan di bagian paling atas. Kemudian dengan menggunakan palu kecil, pemain harus menggeser atau mengetuk setiap bagian dari paling bawah tanpa mengganggu tumpukan yang diatas, sampai hanya tinggal bagian kepala yang tersisa. Jika Daruma jatuh sebelum tumpukannya habis maka permainan berakhir dan pemain dianggap kalah.

Hanetsuki

7 Mainan Klasik Masyarakat Jepang
image : flickr.com

Seperti banyak permainan tradisional Jepang, Namun tidak diketahui pasti bagaimana mainan ini bisa dikenal seperti olahraga badminton, dimainkan dengan dayung kayu persegi panjang (hagoita) dan sebuah kok yang berwarna-warni (hane). Mainan ini tercatat berasal dari 1.300 tahun lalu, Hanetsuki adalah salah satu game tertua di Jepang dan dinikmati oleh para gadis di awal Tahun Baru. Siapa pun yang membiarkan kok menyentuh tanah maka dinyatakan kalah, dan wajahnya akan ditandai dengan tinta hitam. Semakin lama kok tetap di udara, semakin baik keberuntungan seseorang di tahun mendatang. Namun pada saat ini, banyak orang-orang yang mengkoleksi pemukul Hanetsuki untuk dipajang, pada tongkat pemukul yang disebut Hagoita tersebut sering menampilkan gambar aktor-aktor Kabuki dan wanita dalam kimono, sedangkan desain modern menampilkan karakter populer seperti Hello Kitty dan Ultraman.

Koma

7 Mainan Klasik Masyarakat Jepang
image : shopify.com

Konsep dari sebuah mainan tentunya adalah asik untuk dimainkan, tetapi juga tidak boleh melupakan sebuah kesederhanaan dalam desainnya. Oleh karena itu salah satu mainan tradisional Jepang yang disebut Koma menjadi populer, Koma merupakan penutup kayu kecil dan sering dicat dengan warna-warna cerah. Beigoma adalah jenis lain yang terbuat dari besi yang populer di periode Showa. Mainan ini datang dalam berbagai bentuk dan ukuran dan dapat diputar dengan tangan atau menggunakan tali. Konsep dari mainan ini sendiri adalah untuk memukul bagian atas milik orang lain dan menjatuhkannya. Bisa dibilang ini adalah cikal bakalnya permainan Beyblade Jepang, yang sekarang telah populer.

Kendama

7 Mainan Klasik Masyarakat Jepang
image : aliexpress.com

Kalau yang ini mungkin telah banyak diketahui oleh para pembaca, Kendama adalah salah satu permainan tradisional Jepang abad ke-20 yang unik. Bahkan saat ini, Kendama dapat ditemukan di banyak tempat di Jepang dan juga telah ada sebuah turnamen kendama nasional. Penggunaan nama “Ken” mengacu pada bentuknya, gagang kayu menyerupai gagang pedang. Ada sebuah duri di bagian atas, dan bidang datar di kedua sisi serta di bagian bawah. “Dama” yang artinya adalah bola, di ikat dengan sebuah tali dan memiliki lubang di dalamnya yang bertujuan agar bola menancap pada duri diatas. Saat ini dikatakan terdapat 1000 teknik dalam memainkan Kendama.

Itulah ke-7 mainan klasik yang menemani anak-anak Jepang selama masa kecil mereka, apakah kalian pernah memilikinya atau memainkannya??.

 Tulis Artikel

Like it? Share with your friends!

Kira Nakayama 秋本健太
Currently working at Artforia.

0 Comments

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.